RAJA YANG MENJADI HAMBA
Mungkin hal ini sudah cukup ngetrend dikalangan anak sekolah bahkan sudah jadi tradisi.Tradisi yang sepatutnya dihilangkan sampai ke akar-akarnya dan dimusnahkan tanpa sisa.Tradisi yang dimaksud adalah perilaku sok kuatnya Kakak kelas yang stratanya paling tinggi terhadap adik kelas yang stratanya lebih rendah.Lebih rendah ? ? ? itu kata mereka . . . maksud dari lebih rendah menurut mereka adalah mereka jauh lebih tua,besar,dan lebih tinggi kelasnya.Maka dari itu mereka beranggapan bisa berbuat semena-mena terhadap adik kelasnya.Seperti menyuruh seenaknya,menjahili,ditarget,sampai yang paling parah ada yang sampai dijotosi.Mereka tidak sadar bahwa hal itu salah.
Hal itu salah Karena seharusnya kakak kelas itu mengayomi adik kelasnya.Bukannya malah jadi biang keladi permasalahannya.Kakak kelas sepatutnya menjadi figur contoh yang baik atau bahasa kerennya "USWATUN HASANAH".Karena jika perilaku kakak kelas berperilaku baik maka adik kelas juga akan mengikuti perilaku baik itu tetapi sebaliknya jika kakak kelas berperilaku buruk maka adik kelas juga akan berperilaku buruk juga.Apalagi jika perilaku buruk itu ditargetkan pada adik kelas,itu akan membuat adik kelas benci pada kakak kelas dan yang paling parah lagi adik kelas akan meneruskan tradisi yang ditargetkan pada mereka dari kakak kelas tersebut kepada generasi di bawahnya lagi,di bawahnya lagi,dan di bawahnya lagi.Pada akhirnya Terjadilah siklus Penarget yang tiada akhirnya yang akan terus terjadi jika tradisi itu tidak dipotong salah satu penghubung siklusnya.
Maka dari itu seharusnya para AIMER atau penarget itu seharusnya sadar bahwa hal itu buruk dan harus dihentikan.Karena Pada akhirnya ketika mereka kuliah mereka juga akan kembali ke strata yang lebih rendah seperti ketika pertama kali masuk SMA.Maka mereka pasti akan menyesal di akhir mengapa melakukan hal yang sepatutnya tidak dilakukan.Dan jadilah Hamba yang dulunya menjadi Raja dan siap dianiaya Raja baru di Kerajaan Yang baru.
Mungkin hal ini sudah cukup ngetrend dikalangan anak sekolah bahkan sudah jadi tradisi.Tradisi yang sepatutnya dihilangkan sampai ke akar-akarnya dan dimusnahkan tanpa sisa.Tradisi yang dimaksud adalah perilaku sok kuatnya Kakak kelas yang stratanya paling tinggi terhadap adik kelas yang stratanya lebih rendah.Lebih rendah ? ? ? itu kata mereka . . . maksud dari lebih rendah menurut mereka adalah mereka jauh lebih tua,besar,dan lebih tinggi kelasnya.Maka dari itu mereka beranggapan bisa berbuat semena-mena terhadap adik kelasnya.Seperti menyuruh seenaknya,menjahili,ditarget,sampai yang paling parah ada yang sampai dijotosi.Mereka tidak sadar bahwa hal itu salah.
Hal itu salah Karena seharusnya kakak kelas itu mengayomi adik kelasnya.Bukannya malah jadi biang keladi permasalahannya.Kakak kelas sepatutnya menjadi figur contoh yang baik atau bahasa kerennya "USWATUN HASANAH".Karena jika perilaku kakak kelas berperilaku baik maka adik kelas juga akan mengikuti perilaku baik itu tetapi sebaliknya jika kakak kelas berperilaku buruk maka adik kelas juga akan berperilaku buruk juga.Apalagi jika perilaku buruk itu ditargetkan pada adik kelas,itu akan membuat adik kelas benci pada kakak kelas dan yang paling parah lagi adik kelas akan meneruskan tradisi yang ditargetkan pada mereka dari kakak kelas tersebut kepada generasi di bawahnya lagi,di bawahnya lagi,dan di bawahnya lagi.Pada akhirnya Terjadilah siklus Penarget yang tiada akhirnya yang akan terus terjadi jika tradisi itu tidak dipotong salah satu penghubung siklusnya.
Maka dari itu seharusnya para AIMER atau penarget itu seharusnya sadar bahwa hal itu buruk dan harus dihentikan.Karena Pada akhirnya ketika mereka kuliah mereka juga akan kembali ke strata yang lebih rendah seperti ketika pertama kali masuk SMA.Maka mereka pasti akan menyesal di akhir mengapa melakukan hal yang sepatutnya tidak dilakukan.Dan jadilah Hamba yang dulunya menjadi Raja dan siap dianiaya Raja baru di Kerajaan Yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda